Tuesday 14 February 2017

Published 11:31 by with 0 comment

Rute Jalur Trans Mamminasata

Trans Mamminasata adalah layanan angkutan massal bus rapid transit (BRT) di Kota Makassar yangmulai beroperasi pada Maret 2014. Koridor pertama yang dibuka adalah rute Mal GTC – Mal Panakkukang. Pengoperasian bus ini sudah direncanakan sejak tahun 2007, namun terus tertunda oleh berbagai faktor. Pada tahun 2011, Kementerian Perhubungan menunjuk tiga kota, yakni Padang, Surabaya, dan Makassar, untuk penerapan BRT pada tahun itu, namun hal tersebut kembali gagal terealisasi hingga 2012 dan 2013.

Bus Trans Mamminasata itu memiliki kapasitas penumpang sebanyak 40 orang, dengan rincian 20 orang duduk dan 20 orang berdiri dengan pegangan tangan, serta dilengkapi fasilitas tempat duduk prioritas untuk para penumpang lanjut usia, ibu hamil, dan penumpang dengan anak serta penumpang berkebutuhan khusus. Bus ini beroperasi setiap hari mulai dari pukul 08.00 WITA hingga 22.00 WITA. Karcis dapat dibeli di halte dengan tarif sebesar Rp. 5.000 untuk umum untuk satu kali perjalanan (flat) jauh atau dekat.
Dari sebelas koridor yang telah dirancang untuk Trans Mamminasata, baru tiga di antaranya yang beroperasi (Koridor 2, dan 3).


KRincian jalur
1
Bandara-Tol-Jl.Nusantara-Jl . Ahmad Yani-Jl. Jenderal Sudirman-JlHaji Bau-Jl Metro Tanjung Bunga-Trans Studio-Mal GTC (pergi). Mal GTC-Trans Studio-Jl. Metro Tanjung Bunga-Jl Penghibur-Jl Pasar Ikan-Jl Ujung Pandang-Jl Nusantara-Tol-Bandara (Pulang).
2
Mal GTC-Trans Studio-Jl Metro Tanjung Bunga-Jl Penghibur-Jl Pasar Ikan-Jl Ujung Pandang-Jl Ahmad Yani-Jl Bulusaraung-Jl Masjid Raya-Jl Urip Sumoharjo-Jl AP Pettarani-Jl Boulevard-Mal Panakukkang (pergi). Mal Panakukkang-Jl Boulevard-Jl AP Pettarani-Jl Urip Sumoharjo-Jl Bawakaraeng-Jl Jenderal Sudirman-Jl. Sam Ratulangi-Jl Kakatua-Jl Gagak-Jl Nuri-Jl Rajawali-Jl Metro Tanjung Bunga-Trans Studio-Mal GTC (pulang)
3
Terminal Daya-Jl. Perintis Kemerdekaan-Jl. Urip Sumoharjo-Jl. AP Pettarani-Jl.Boulevard-Jl. Sultan Alaudin-Jl. Gowa Raya-Terminal Pallangga (Pulang Pergi)
4
Terminal Daya-Jl Perintis Kemerdekaan-Bandara-Jl Poros Makassar Maros-Terminal Maros (Pulang Pergi)
5
Untia-Terminal Panampu-Jl. Tinumbu-Jl Ujung-Jl Bandang-Jl Veteran Utara-Jl Veteran Selatan-Jl.Sultan Alaudin-Jl Gowa Raya-Terminal Pallangga (Pulang Pergi)
6
Terminal Pallangga-Jl.Poros Takalar-Jl Raya Bontomanai-Barombong-Mal GTC (Pulang Pergi).
7
Terminal Pallangga-Jl Poros Takalar-Terminal Takalar (Pulang Pergi).
8
Terminal Takalar-Galesong Selatan-Galesong Utara-Barombong-Mal GTC (Pulang Pergi).
9
Terminal Daya-Jl Lingkar Tengah-Bontomanai-Jl Poros Takalar-Terminal Pallangga (Pulang Pergi).
10
Terminal Daya-Jl Lingkar Luar-Bontomanai-Jl Poros Takalar-Terminal Pallangga (Pulang Pergi).
11
Terminal Maros-Jl By Pass Mamminasata– Bontomanai-Barombong (Pulang Pergi).
Read More
      edit

Thursday 11 July 2013

Published 20:08 by with 0 comment

Tempat Wisata Di Kabupaten Gowa yang Paling Menarik Lengkap

Kabupaten Gowa merupakan salah satu bekas kerajaan maritim terbesar di Indonesia, daerah kekuasaannya bahkan sampai ke Madagaskar. Kerjasama dan bantuan yang diberikan kepada kerajaan Mataram dan Sriwijaya, merupakan bukti kebesaran kerajaan gowa dizamannya. Wilayah kabupaten gowa terbagi atas 18 kecamatan, 115 desa dan 36 kelurahan dengan luas sekitar 1.833,33 km2. sebagian besar wilayah kabupaten gowa merupakan dataran tinggi 80,17 % dan luas dataran rendah 19,83 %. Sungguminasa sebagai ibukota kabupaten gowa terletak di kecamatan somba opu berjarak 10 km dari kota metro makassar sebagai ibukota provinsi sulawesi selatan. Berikut adalah tempat wisata yang berada di Kabupaten Gowa ;

Malino


Skor : 4,7 / 5
Malino merupakan kawasan wisata yang memiliki panorama alam yang sangat menakjubkan. Kawasan ini berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut terdapat Hutan Wisata Malino atau lebih dikenal dengan sebutan Hutan Pinus, karena terdapat banyak deretan pohon pinus yang tumbuh subur, kokoh, dan rindang. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat tumbuhan peninggalan Belanda yang terbilang langka, seperti tumbuhan edelweiss dan pohon turi yang bunganya berwarna orange, serta jenis bunga masamba yang berubah warna setiap bulan.

Disekitar kawasan wisata ini terdapat juga perkebunan markisa yang menghasilkan minuman khas Kota Malino, yaitu jus markisa dan beberapa tempat wisata lainnya, seperti, Air Terjun Takapala yang terletak di Bulutana, air Terjun Lembanna yang berada sekitar 8 km dari Kota Malino, Pemandian Lembah Biru, Perkebunan Teh di daerah Pattapan, dan Tanaman Holtikultura di daerah Karenpia. Kawasan wisata ini terletak di sebelah selatan Kota Makassar, tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, sekitar 70 km dari Kota Sungguminasa (Gowa) atau 90 km dari Kota Makassar.

Makam Syekh Yusuf

Skor : 4,4 / 5
Makam syeh yusuf ini mempunyai keunikan, sehingga menjadi wisata religi, banyak peziarah yang datang, karena dari latar belakangnya syeh yusuf adalah seorang ulama besar dari sulawesi yang populer dengan dakwahnya di afrika, bentuk makam seperti piramid, sayangnya lahanya tidak begitu luas sebagai tujuan wisata religi

Makam Sultan Hasanuddin

Skor : 4,2 / 5
Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke-16 yang sangat terkenal dengan keberaniannya melawan colonial Belanda di Sulawesi Selatan. Ia dijuluki oleh penjajah Belanda sebagai Ayam Jantan dari Timur. Ia lahir pada tahun 1629 dan diangkat menjadi Raja Gowa selama 17 tahun hingga tahun 1669. Diusia 41 tahun, pada tahun 1670, Sultan Hasanuddin wafat. Ia dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Gowa.
Disebelah kiri depan komplek pemakaman terdapat sebuah batu “Tomanurung” atau disebut juga “Batu Pallantikan” sebagai tempat pelantikan raja-raja Gowa. Di makam ini terdapat informasi tentang sejarah hidup Sultan Hasanuddin dan kita juga dapat melihat makam Raja Gowa lainnya, seperti Sultan Alauddin dan makam Raja Tallo. Disekitar makam ini juga terdapat sebuah mesjid kuno yang dibangun pada tahun 1630.
Makam ini terletak di Komplek Pemakaman di jalan Palantika, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Wisata Hutan Pinus Malino

Skor : 4,1 / 5
Hutan pinus ini sebagai objek wisata yang alami. Di Malino ini kita akan dapat menemui hutan pinus tinggi yang berjajar di antara bukit dan juga lembah. Di sekitar hutan pinus ini terdapat jalan menanjak yang berkelok- kelok yang melintas di antara deretan pegunungan dan juga lembah. Jika dilihat dari kejauhan maka pemandngan ini akan terlihat indah seperti lukisan alam yang sangat indah. Jalanan yang seperti ini akan kita lewati saat mengantarkan kita menuju ke kota Malindo ini. Kawasan ini sangat terkenal sebagai kawasan rekreasi alam sejak dahulu, bahkan ketika di zaman penjajahan Belanda. Objek wisata di Malino ini terletak di ketinggian 1.500 meter.

Selain terdapat pohon pinus, di sini juga banyak terdapat beberapa tumbuhan yang menjadi peninggalan Belanda yang terbilang langka, seperti edelweiss, pohon turi yang bunganya berwarna orang, dan juga ada tanaman bunga masamba yang warna bunganya berubah- ubah setiap bulannya. Di sekitar kawasan ini juga ditemui beberapa objek wisata lain seperti kebun buah markisa yang juga penghasil dari minuman khas Malino yakni jus buah markisa. Selain itu juga ada pemandian lembah biru, perkebunan teh, dan juga kebun tanaman hortikultura. Kawasan wisata ini berada di sebelah selatan kota Makassar, lebih tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Atau berada di sekitar radius 70 kilometer dari kota Sungguminasa dan 90 kilometer dari kota Makassar.


Museum Balla Lompoa

Skor : 4,1 / 5
Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang didirikan oleh pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936. Arsitektur bangunan ini berbentuk rumah khas orang Bugis, yaitu rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Dibangun di atas lahan seluas satu hektar yang dibatasi oleh pagar tembok yang tinggi.
Bangunan ini terdiri dari dua bagian, ruang utama seluas 60 x 40 meter yang di dalamnya terdapat kamar pribadi raja, tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, bilik kerajaan dengan luas masing-masing bilik berukuran 6 x 5 meter, dan ruang teras (ruang penerima tamu) seluas 40 x 4,5 meter. Bangunan ini banyak dilengkapi jendela yang merupakan cirri khas rumah bugis dengan ukuran masing-masing jendela adalah 0,5 x 0,5 meter. Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa. Museum Balla Lompoa ini terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.

Malino Highlands

Skor : 4,1 / 5
Satu lagi destinasi wisata di Malindo yang tidak boleh Anda lewatkan, yakni Malino Highlands. Malindo Highlands ini merupakan destinasi wisata kebun teh. Malindo Highlands ini saai ini dikelola oleh korporasi Malindo Highlands. Malindo Highlands ini merupakan tempat wisata termegah dan digadang- gadang sebagai tempat landmark dunia. Di sini, kita bisa berkendara menyusuri jalan yang membelah kebun teh seluas 200 hektar ini sembari menikmati kesejukan udara yang ada di kawasan ini.

Jika kita merasa kedinginan, kita bisa menghangatkan badan dengan mencicipi sajian teh hijau Malindo dengan kualitas yang dijamin baik yang berada di sebuah café di areal puncak perkebunan. Di sekitar pemandangan yang indah ini kita bisa berfoto dengan latar belakang kebun teh yang sangat indah, luas, dan juga hijau, yang bisa kita lakukan dari pelatahan kafe ini. Di Malindo Highlands ini kita juga bisa menyaksikan kebun binatang dengan beberapa binatang atau satwa yang langka, mengunjungi air terjun, dan juga kebun bunga yang cantik. Menarik sekali bukan? Maka dari itu bagi Anda yang sedang berada di Malindo atau yang memang menyempatkan diri ke Malindo, Anda jangan sampai lupa untuk berkunjung di tempat ini.

Air Terjung Parangloe


Skor : 3,9 / 5
Air terjun Parangloe terletak di Parangloe kab.Gowa Sulsel, sekitar 30 km dari kota makassar arah ke Malino. Banyak yang belum mengetahui tempat ini karena memang belum disentuh oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Masyarakaat parangloe seringkali menyebutnya Air terjun bantimurung 2, Air terjun bertingkat dan Air terjun bersusun. jika dilihat dari nama-nama tersebut semuanya benar karena Air terjun Parangloe konon katanya bermuara dari Air terjun Bantimurung yang ada di maros. Air terjun bertingkat ataupuun bersusun diambil dari karakteristik yang memang bertingkat dan bersusun.
Air terjun Parangloe merupakan potensi wisata yang sering dibicarakan di media sosial atau para kalangan pecinta alam.

Bendungan Bili Bili

Skor : 4,0 / 5
Kurang lebih 1 jam dari kota Makassar lewat Sungguminasa Gowa, di desa Parang loe, Bili-bili. Daerah Bili-bili ini terkenal dengan adanya danau bendungan Bili-bili. Rambutan di dari daerah ini terkenal enak dan renyah.
Bendungan Bili-Bili dibangun pada tahun 1994-1999 oleh pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang. Bili-bili merupakan salah satu bendungan terbesar, dibangun untuk menampung air yang mengalir dari gunung Bawakaraeng di Sinjai. Hal ini digunakan untuk mencegah peluapan air yang terlalu banyak di Gowa dan Makassar. Pembangunan bendungan ini bermanfaat sebagai tempat wisata, tempat penambangan pasir karena terjadi endapan di daerah tersebut. Hal ini dijadikan masyarakat sebagai salah satu mata pencaharian.
Pada mulanya, bendungan tersebut merupakan suatu desa dan warga yang tinggal di tempat itu diberikan tempat tinggal di lokasi lain. Untuk mendapatkan air yang bersih dari bendungan tersebut, dilakukan penyaringan air di daerah Tamarunang, Gowa.
Disini juga para pedagang memanfaatkan Lokasi ini sebagai Tempat mencari nafkah dengan membuka kios serta warung makan untuk para pengunjung,seperti Ikan Bakar serta menu-menu lainnya.

Masjid Tua Al Hilal - Katangka

Skor : 4,9 / 5
Masjid Al-Hilal atau lebih dikenal dengan nama Masjid Katangka adalah salah satu masjid tertua di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Dinamakan Masjid Katangka karena berlokasi di kelurahan Katangka, kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Selain itu, masjid ini disebut Katangka, karena bahan baku dasar dari masjid tersebut diyakini diambil dari pohon Katangka.
Sebuah prasasti menginformasikan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1603, tetapi beberapa sejarawan meragukan informasi ini. Pendapat lain mengatakan bahwa masjid dibangun pada awal abad ke-18.
Masjid Al Hilal Katangka dulunya merupakan masjid Kerajaan Gowa. Letak masjid berada di sebelah utara kompleks makam Sultan Hasanuddin. Lokasi makam yang diyakini sebagai tempat berdirinya Istana Tamalate, istana raja Gowa ketika itu. Sebuah jalan yang dikenal sebagai Batu Palantikang, merupakan jalan yang sering dilintasi raja dan keluarga menuju masjid.


Air Terjun Ketemu Jodoh

Skor : 4,2 / 5
Letak lokasi air terjun ini bersebelahan dengan air terjun takapala di bonto te’ne kelurahan bulutana, tempatnya hanya dipisahkan oleh ruas jalan yang menuju kedesa Majannang kecamatan parigi.  Air Terjun Ketemu Jodoh memiliki dua tingkatan terjunan air, dimana untuk mencapai tingkatan yang di atas harus melalui bukit yang cukup terjal.
Menurut masyarakat sekitarnya air terjun ini dipercaya dapat memberikan kemudahan bagi setiap orang yang datang untuk bermandi sembari berniat untuk mendapatkan jodoh dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Air Terjun Takappala'

Skor : 3,9 / 5
Air Terjun Takappala' terletak di Desa Bulu’ Tana, kecamatan tinggi moncong, kurang lebih 6 km dari kota malino Ibukota kecamatan, 68 km dari kota sungguminasa. Air terjun ini berketinggian 109 meter, nikmati keindahan panorama alam yang masih asli serta udaranya yang sejuk. Untuk mencapai air terjun tersebut pengunjung harus berjalan kaki menuruni 1000 anak tangga.


Wisata Kebun  Gowa

Skor : 4,0 / 5
Satu lagi nih pilihan tempat wisata untuk anda yang berada di sekitaran makassar, WISATA KEBUN namanya, tempat ini dapat ditempuh sekitar 1 jam dari pusat kota makassar, terletak di desa Bontomanai Kabupaten gowa, di jalan poros Malino-Makassar, Tidak jauh dari kampus II UNHAS atau yang dulu dikenal dengan Pabrik Kertas Gowa.

Suasananya sangat nyaman karena dipenuhi dengan pohon buah yang kebanyakan adalah pohon mangga yang rindang, tenang, adem dan tentu saja jauh dari polusi dan debu. Terdapat banyak Bale-bale, gazebo ataupun rumah-rumahan di dalam area yang besar ini sebagai tempat berkumpul atau tempat anda dan keluarga meletakkan peralatan dan barang barang anda.
Setiap pengunjung di kenai Rp. 15.000 di hari biasa dan Rp. 25.000 di hari sabtu minggu ataupun hari libur nasional. Fasilitasnya termasuk lengkap karena tesedia ruang meeting, restoran dan penginapan. Selain itu banyak objek objek menarik yang bisa anda nikmati.

Gowa Discovery Park

Skor : 4,2 / 5
Salah satu destinasi wisata yang wajib Anda datangi jika berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan adalah Gowa Discovery Park (GDP). GDP bersebelahan dengan kawasan situs bersejarah benteng terbesar peninggalan  Kerajaan Gowa, Benteng Somba Opu.
Tepatnya di selatan Makassar, Jl Daeng Tata, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan. Sekitar enam kilometer dari pusat Kota Makassar.
GDP memadukan wahana waterboom, taman burung dan outbound. Anda bisa saja menikmati ketiga wahana ini jika mampu.

Danau Tanralili

Skor : 4,7 / 5
Danau tanralili merupakan salah satu tempat wisata yang belum lama terekspose keberadaannya. Danau ini terletak di Dusun Lengkese. Tepatnya di Desa Manimbahoi, kecamatan Parigi, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Lebih kurang 1 ½ jam dari kota Malino untuk sampai ke Dusun ini menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Jika teman-teman pernah ke air terjun Takapala atau air terjun ketemu jodoh, maka dusun Lengkese tidak jauh dari tempat itu lebih kurang 45 menit perjalanan.

Wisata Kuliner

Skor : 3,9 / 5
Disekiar bendungan ini terhampar perbukitan landai. Biasanya orang yang mau jalan-jalan ke Malino pasti lewat bili-bili dan mampir untuk makan siang. Terdapat destinasi kuliner yang cukup terkenal di sekitar Bendungan Bili-Bili. Warung makan yang bernuansa lesehan. Lokasi lesehan berjarak sekitar 1,5 km dari pintu gerbang kantor jaga bendungan. Masuk ke gerbang yang bertuliskan Wisata kuliner lesehan bili-bili, kita bayar Rp.3.000,- Per orang untu kdana kebersihan

Benteng Somba Opu

Skor : 4,0 / 5
Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.



Read More
      edit
Published 05:38 by with 2 comments

Makassar dalam Video

Makassar dalam Video


Profil Kota Makassar <Klik di Sini>




Read More
      edit

Wednesday 10 July 2013

Published 19:50 by with 0 comment

Eksotisme Pulau Kapoposang, Segitiga Emas Terumbu Karang


Bila Anda pelancong, tak lengkap rasanya kalau tidak ke Pulau Kapoposang. Pulau yang berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Barat, ini merupakan surge bagi diver (penyelam).

Untuk memperkenalkan deretan kawasan Spermonde atau gugusan pulau-pulau kecil di sepanjang garis pantai perairan Makassar yang eksotis dengan pemandangan bawah lautnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel bekerja sama dengan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Sulsel menggelar Press Tour & Marine Excursion di Kepulauan Spermonde, Jumat-Minggu, 18-20 Mei.

Selain jurnalis cetak dan elektronik, kegiatan tersebut juga diikuti Makassar Diving Center (MDC), Spermonde Dive Center (SDC), Marinir TNI AL, dan Diskes Lantamal VI, dan sejumlah komunitas Blogger.

Lebih dari 130 pulau berpenghuni dan tidak berpenghuni di perairan Sulawesi Selatan termasuk dalam kawasan Spermonde. Keberadaan pulau-pulau ini menjadi potensi wisata bawah laut Sulawesi Selatan. Pulau Samalona, Kodingareng Keke, Lanjukang hingga Kapoposang, merupakan diving spot yang istimewa.

“Pemandangan bawah air yang ada di Sulsel, juga menjadi salah satu yang terbaik di dunia,” ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Industri Wisata Bahari Sulsel, Andi Januar Jaury saat mengunjungi beberapa kawasan Spermonde, pekan lalu.

Malah, kata anggota DPRD Sulsel dari Partai Demokrat ini, wsata bahari Sulsel tidak kalah dengan daerah lain, seperti Bunaken dan Raja Ampat. “Ini tugas pemerintah dan media untuk memperkenalkan wisata bahari yang ada di Sulsel," papar Januar.

Januar menambahkan, wisata bahari merupakan wisata yang paling banyak menyumbang devisa buat negara. Hampir 40 persen dari pendapatan pariwisata Indonesia dihasilkan oleh wisata bahari. Bahkan, menurut dia, wisata bahari akan meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Wisata bahari menjadi wisata paling populer saat ini, bahkan negara seperti Malaysia dan Singapura lagi gencar-gencarnya melakukan promosi wisata bahari. Padahal wisata bahari mereka kalah jauh dari negara kita, tapi mereka pintar mempromosikan wisata baharinya", lanjutnya.
Kepala Seksi Pemanfaatan Objek dan Daya Tarik Wisata Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, Takdir H. Wata juga menyebut, potensi bahari di Sulsel tidak kalah menarik dengan daerah lain. Bidang destinasi berupaya mengembangkan potensi wisata di kepulauan yang ada di Sulsel.

Dalam Press Tour & Marine Excursion ini, peserta bisa menyaksikan beberapa pulau yang mempunyai pemandangan bawah laut yang sangat indah. Antara lain Pulau Taka Bakang atau pulau di bawah laut dan Pulau Kapoposang. Kedua pulau tersebut mempunyai keunikan karang yang sangat indah. Di Pulau Kapoposang, misalnya, mempunyai tebing karang yang sangat eksotis bagi penyelam.

Pulau Kapoposang tak hanya memiliki pasir putih dengan pohon cemara dan nyiurnya yang menghijau. Perairan Kapoposang juga menjanjikan pemandangan eksotis serta pesona bawah laut yang tiada tandingnya di Kepulauan Spermonde.

Syukri salah satu instruktur diving mengatakan, rugi bila seseorang ke Kapoposang tidak melakukan diving. Menurutnya, struktur karang di Pulau Kapoposang ini sangat unik karena tebing karang berbentuk goa dan palung.

"Uniknya di Pulau Kapoposang ada karang yang sampai 1000 meter," papar Syukri. Meskipun unik, tapi menurut Syukri, karang di Pulau Kapoposang tidak seindah dulu karena ulah masyarakat yang membuat karang rusak. Bahkan biota laut seperti Kima atau dalam bahasa Bugis disebut talibbo susah lagi ditemukan.

Bukan cuma wisata bawah airnya yang memukau pengunjung, wisata bahari lain seperti pemandangan pantai terutama di kawasan Spermonde -- di Pulau Kapoposang tidak kalah indah.

Bahkan di pulau yang berpenduduk sekitar 200 orang ini mempunyai pemandangan pantai yang sangat indah. Pemandangan pantai yang terletak di Desa Mattiro Ujung Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ini cukup unik karena di pinggiran pantai tumbuh pohon pinus dengan pohon kelapa yang membuat sejuk.

Wisata bahari Pulau Kapoposang bertambah lengkap dengan adanya penangkaran penyu sisik. Yang lebih menarik karena wisatawan bisa melepas langsung penyu sisik tersebut ke laut.

Goffur, tim medis dari TNI AL mengaku kagum dengan eksotisme Pulau Kapoposang yang sangat indah ini. Bahkan, menurut dia, pulau ini bisa dianggap surga dunia bagi diver. "Baru lihat pulau seperti ini. Ternyata ada pulau yang indah seperti ini di Sulsel. Tidak rugi saya ke sini," paparnya. (Laporan: Irwan Kahir, Pulau Kapoposang, Pangkep | */sil)
Read More
      edit